Lebaran 1432 H
Setelah tadi malam saya mempostingkan Lebaran 1432H yang membingungkan saya akan melengkapi postingan saya tadi malem itu. Tim rukyat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur gagal melihat hilal (bulan sabit) ketika melakukan pengamatan di 9 tempat, Senin (29/8/2011) petang .
"Tim NU di Makassar dan Papua juga gagal melihat hilal. Untuk itu, waktu pelaksanaan Idul Fitri kami menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama," kata Sekretaris PWNU Jatim Mashudi Muhtar.
NU menggunakan metode rukyatul (melihat) hilal untuk menentukan waktu pelaksanaan Shalat Idul Fitri. Hal itu merujuk pada Hadits bahwa hendaknya mengawali puasa dengan melihat hilal, dan mengakhiri puasa dengan melihat hilal pula.
-->
Di antara tempat untuk melihat hilal itu di Pantai Nambangan (Surabaya), Bukitcondro (Gresik), dan Tanjungkodok (Lamongan). Tim telah melalui seleksi ketat untuk memenuhi persyaratan syari.
Hasil tim rukyatul hilal PWNU ini segera disebarkan ke seluruh Jawa Timur. Untuk itu sebagian masjid, menunggu hasil sidang isbat tersebut. Setelah mengumandangkan adzan shalat Isya, seperti di Masjid Nurul Yaqin Pondok Jati, Sidoarjo, tidak segera diikuti dengan gema takbir.
Sumber : http://nasional.kompas.com
"Tim NU di Makassar dan Papua juga gagal melihat hilal. Untuk itu, waktu pelaksanaan Idul Fitri kami menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama," kata Sekretaris PWNU Jatim Mashudi Muhtar.
NU menggunakan metode rukyatul (melihat) hilal untuk menentukan waktu pelaksanaan Shalat Idul Fitri. Hal itu merujuk pada Hadits bahwa hendaknya mengawali puasa dengan melihat hilal, dan mengakhiri puasa dengan melihat hilal pula.
Di antara tempat untuk melihat hilal itu di Pantai Nambangan (Surabaya), Bukitcondro (Gresik), dan Tanjungkodok (Lamongan). Tim telah melalui seleksi ketat untuk memenuhi persyaratan syari.
Hasil tim rukyatul hilal PWNU ini segera disebarkan ke seluruh Jawa Timur. Untuk itu sebagian masjid, menunggu hasil sidang isbat tersebut. Setelah mengumandangkan adzan shalat Isya, seperti di Masjid Nurul Yaqin Pondok Jati, Sidoarjo, tidak segera diikuti dengan gema takbir.
Sumber : http://nasional.kompas.com
Wah dtempat saya juga terjadi kebingungan takbir keliling smpe dtunda, dan akhirnya takbir dkumandangkan nanti malam
BalasHapusSudah saya follow gan,
ea gan begitu juga di sini.
BalasHapusseharusnya mereka sebagai pemimpin harus berhati2 dalam mengambil tindakan, karena setiap tindakan itu akan di mintai pertanggung jawabanya.
ia tanggung jawabnya sangat besar, apalagi umat dindonesia sangat banyak..
BalasHapussemoga saja tidak ada ksalahan dlm kputusan mreka
ea gan, semoga saja.
BalasHapus